Pernah dengar istilah doppelganger? Doppelganger adalah kata yang berasal dari bahasa Jeman yang berarti "Double Walker". Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada bayangan diri yag dipercaya menyertai setiap manusia di bumi ini. Hingga kini Doppelganger masih menjadi misteri bagi masyarakat di seluruh dunia. Pertanyaan yang sering muncul adalah "Benarkah setiap manusia memiliki kembara di dunia ini yang merupakan bayangan diri kita?
Diceritakan bahwa saat Lincoln terpilih menjadi presiden, ia menjumpai "dirinya" dengan dua wajah di ruang tamunya. Satu wajah lebih pucat dibanding yang lainnya. Ketika ia mendekatinya, bayangan itu menghilang. Lalu ia menghempaskan tubuhnya ke sofa untuk beristirahat, dan bayangan itu pun muncul kembali. Beberapa hari kemudian, bayangan dirinya dengan dua wajah itu kembali nampak. Namun penampakan itu adalah kemunculan mereka yang terakhir kalinya. Ketika ia menceritakannya kepada istrinya, istrinya berkata bahwa dua wajah itu berarti Lincoln akan terpilih sebagai presiden untuk dua kali masa jabatan. Sedangkan wajah kedua yang lebih pucat, menunjukan kalau ia tidak akan hidup melewati masa jabatan keduanya.
Entah dari mana istrinya mengetahui hal itu, namun preksinya terbukti benar, karena pada tahun 1865 Lincoln terbunuh pada saat memegang masa jabatan keduanya.
Itulah salah satu kasus Doppelganger yang paling terkenal dalam sejarah dunia, yiaitu kasus Doppelganger Abraham Lincoln.
Doppelganger dan Budaya
Fenomena doppelganger memiliki banyak penjelasan beragam di berbagai bagian dunia. Di Denmark, ada sebuah kisah yang menyebutkan seekor Troll (makhluk mitos) menculik seorang wanita hamil dan kemudian menggantinya dengan doppelgangernya untuk menutupi kejahatannya. Di dalam tradisi Yahudi, setiap orang dipercaya memiliki malaikat yang berwajah mirip sepertinya yang kadang-kadang muncul dan menampakkan diri.
Di dalam tradisi dan kepercayaan beberapa negara lainnya, doppelganger secara sederhana diartikan sebagai roh jahat yang mengambil rupa seorang manusia.
Teori Dr. Peter Brugger
Dalam konteks sains, Dr. Peter Brugger dari Zurich University Hospital, mengajukan teori adanya Doppelganger Syndrom. Sindrom ini, menurut Dr. Brugger, adalah sebuah perasaan dimana seorang pasien amputasi bisa merasakan kembali adanya anggota badan yang telah hilang. Dalam kasus Doppelganger, bukan hanya sebagian anggota badan yang dirasakan, melainkan seluruh tubuh “tambahan” dirasakan ada di luar tubuh dan berada diluar kendalinya.
Menurut Dr. Brugger, sindrom ini bisa terjadi ketika syaraf kita mengalami goncangan sehingga kita akan membawa representasi internal diri yang kemudian ditransfer ke dunia luar. Ini biasa terjadi ketika kita sedang mengalami stres, kesepian atau ketika otak kita mengalami luka atau tumor.
Bagi Brugger, fenomena syaraf ini dapat menjelaskan adanya “teman imajiner” yang dialami oleh banyak anak kecil.
Eksperimen Shahar Arzy
Selain Dr. Brugger, penjelasan ilmiah lainnya juga muncul pada September 2006 di Majalah Nature. Majalah itu merilis hasil eksperimen yang dilakukan oleh Shahar Arzy dan rekannya di University Hospital, Jenewa, Swiss. Mereka tanpa diduga berhasil menciptakan fenomena Doppelganger dengan menggunakan stimulasi elektromagnetik yang diberikan pada otak pasien.
Sang pasien disuruh berbaring diam di atas tempat tidur, lalu, mereka memberikan stimulasi elektrik pada Temporoparietal Junction (TPJ) di otak kirinya. Ketika stimulasi itu diberikan, dengan segera sang pasien bisa merasakan adanya kehadiran orang lain di tempat itu. Dengan demikian, eksperimen ini membuktikan bahwa fenomena ini mungkin berhubungan dengan terganggunya aktifitas otak.
Menurut Arzy, eksperimen ini mungkin dapat menjelaskan mengenai halusinasi yang sering dialami oleh penderita Schizoprenia atau paranoia.
Penjelasan Dr.Brugger ataupun Shahar Arzy memang dapat menjelaskan pengalaman Lincoln, namun sampai saat ini Doppelganger masih menjadi misteri.







0 komentar:
Posting Komentar